KTH Green Lawu Studi Banding Ke Cangkringan Yogyakarta
H-SAMIN / 20 Jam yang lalu / 0 Comment
Kelompok Tani Hutan (KTH) Green Lawu ke Kelompok FPL PALM Kepuharjo Cangkringan Yogyakarta pada Kamis (4/9/2025). Para peserta studi banding belajar tentang penguatan fungsi penyelamatan jenis angrek dan pohon asli gunung merapi. Kegiatan ini merupakan program keanekaragaman hayaati Tahura, kerjasama antara Tahura Mangkunagoro I dengan Pertamina Patraniaga AFT Adi Sumarmo.
KTH Green Lawu dibentuk pada awal tahun 2022, saat itu Taman Hutan Raya (Tahura) K.G.P.A.A. Mangkunagoro I bekerja sama dengan penyuluh kehutanan Cabang Dinas Kehutanan X Wilayah Surakarta menginisiasi terbentuknya KTH salah satunya adalah KTH Green Lawu yang secara administrasi terletak di Dusun Gandu, Desa Berjo, Karanganyar.
Pada tahun 2024, PT Pertamina Patra Niaga AFT Adi Sumarmo pernah mengadakan pelatihan kultur jaringan anggrek yang bertempat di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM. Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Fakultas Biologi UGM dan Yayasan Inisiasi Berkelanjutan Indonesia sebagai mitra pelaksana, serta Tahura Mangkunagoro I dan KTH Green Lawu sebagai peserta. Dari Tahura sendiri pernah melatih anggota KTH Green lawu mengenai kultur jaringan bertempat di laboratorium kultur jaringan Balai Tahura Mangkunagoro I bekerjasama dengan PT Pertamina Patra Niaga DPPU Adi Sumarmo dan sebagai nara sumber dari Generasi Biologi Indonesia (GENBINESIA).
Dalam bidang kelembagaan pihak Universitas Sebelas Maret (UNS) pernah mengadakan pelatihan penyusuna AD/ART di KTH Green Lawu sebagai upaya penguatan kelembagaan. Tujuanya agar semua anggota KTH dapat memahami organisasi KTH secara menyeluruh, guna mengukur pengetahuan peserta (sejumlah 19 orang), peserta diminta mengisi kuesioner sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan AD/ART. Berdasarkan kuisioner yang disebarkan saat pelatihan, diketahui bahwa anggota KTH mayoritas berumur 51-60 tahun (47,4%), dengan tingkat pendidikan paling banyak adalah SD (84,2%) dan bekerja sebagai petani (89,5%). Aspek pengetahuan mengenai pengertian KTH mengalami peningkatan, dari 42% sebelum pelatihan menjadi 95% setelah mengikuti pelatihan. Selain itu, pengetahuan mengenai fungsi KTH juga meningkat dari 11% sebelum pelatihan menjadi 100%. Para peserta masih belum mengetahui apa yang dimaksud dengan AD/ART, tetapi setelah menyimak penjelasan oleh pemateri pemahaman peserta mengenai AD/ART meningkat menjadi 89,5%. Pengetahuan peserta mengenai kelembagaan KTH masih sangat terbatas, hal ini dibuktikan dengan pemahaman peserta yang rendah (5%), sedangkan setelah mengikuti pelatihan pemahaman mengenai kelembagaan KTH meningkat menjadi 95%. Dengan demikian, adanya pelatihan mengenai penyusunan AD/ART dapat meningkatkan penguatan kelembagaan KTH Green Lawu.