Bukit Mongkrang, Surga Kecil di Selatan Lawu
H-SAMIN / 14 Mei 2025 06:39 WIB / 0 CommentEloknya pemandangan Bukit Mongkrang tak pernah luput dari perhatian para pegiat alam. Letaknya yang begitu strategis, menjadikan Bukit Mongkrang menjadi tempat ikonik untuk melihat kegagahan Gunung Lawu dari sisi selatan. Berada di wilayah Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Bukit Mongkrang disebut-sebut masuk dalam daftar gunung bagi para pendaki pemula.
Untuk menuju Mongkrang selain menggunakan kendaraan pribadi sepeda motor para pendaki bisa menggunakan transportasi umum untuk mencapai lokasi basecamp. Dari Terminal Tirtonadi Solo bisa menggunakan bus lokal tujuan Pasar Tawangmangu. Setibanya di Pasar Tawangmangu, pendaki harus berganti transportasi dengan menggunakan ojek roda dua menuju lapangan Tlogo Dringo.
Sesampainya di lapangan Tlogo Dringo, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama 10 menit menuju loket basecamp. Harga tiket masuk bagi pendaki tek-tok alias sekedar naik tanpa berkemah hanya 10 ribu saja, sedangkan untuk yang berkemah dikenai biaya 15 ribu per orang.
Basecamp – Pos 1 Nggolepo
Pendakian pun dimulai. Track awal dari basecamp menuju Pos 1 terbilang landai. Jalur berupa tanah dengan sesekali nampak akar pohon yang muncul ke atas. Tanjakan kecil dan cekungan seperti tangga pun akrab ditemui pada rute awal pendakian. Vegetasi juga relatif terbuka, namun alang-alang di kiri dan kanan jalur cukup tinggi.
Untuk pendaki pemula bisa mengatur tempo pelan namun stabil sembari menyelaraskan nafas. Tootal durasi perjalanan dari basecamp menuju Pos 1 adalah 30 menit. Pos 1 merupakan shelter yang dibuat oleh pengelola. Pos ini terdapat kursi sederhana dari kayu pohon sekitar dengan atap seng. Ada pula kursi tanpa atap di sebelahnya yang bisa digunakan 5 hingga 6 orang pendaki. Silahkan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
Pos 1 Nggolepo – Pos 2 Candi
“Bonus” sedikit diberikan setelah melewati Pos 1. Jalur menurun sejenak sebelum menemui warung pertama. Pada jalur pendakian Bukit Mongkrang, terdapat setidaknya 3 warung yang masih beroperasi.
Tanjakan tingkat sedang mulai menyapa selepas warung pertama. Meski begitu, vegetasi mulai terbuka kembali. Alang-alang di kiri dan kanan jalur sudah mulai berkurang. Bahkan, pedesaan di bawah bukit pun terlihat jelas. Pemandangan indah Gunung Lawu mulai bisa dinikmati setelah melewati warung kedua.
Kemiringan perlahan bertambah saat menuju warung ketiga. Mendekati Pos 2, pendaki akan menemui persimpangan jalur lama dan jalur baru. Terdapat portal yang dibuat menutupi jalan dari ranting kayu sekitar dan sebuah banner yang berisi larangan. Rupanya jalur lama tengah diupayakan reboisasi. Sebelum pertengahan 2023 belum ada jalur menuju Pos 2. Jalur utama menuju Puncak Candi 1 adalah jalur yang ditutup portal seperti yang di sebutkan tadi.
Jalur itu memang sudah cukup lebar. Bahkan pepohonan disekitarnya terbilang gundul dan hanya menyisakan alang-alang tinggi. Keputusan pengelola untuk menutup jalur lama dan mengalihkannya ke jalur baru sudah bijak. Selain untuk reboisasi, jalur lama itu juga memiliki kemiringan yang cukup menantang dan licin, hal tersebut mengundang bahaya jika hujan turun.
Pendaki akan sedikit melambung melalui jalur baru sesuai arahan petunjuk yang ada hingga di Pos 2. Total waktu yang dibutuhkan dari Pos 1 menuju Pos 2 adalah 30 menit.
Puncak Candi 1 & Puncak Candi 2
Jalur memasuki vegetasi tertutup selepas Pos 2. Tanaman liar dan pohon besar pun menyambut perjalanan menuju lokasi camp. Setelah melewati pohon besar, anda akan menemui persimpangan jalan. Tenang saja, di sini sudah ada penunjuk arah. Jika ke kanan akan menuju Puncak Candi 2 dengan karakteristik terbuka, dan jika ke kiri menuju Puncak Candi 1 yang memiliki vegetasi relatif tertutup.
Anda mendirikan kemah di dekat Puncak Candi 1 yang cukup rapat dan tertutupi rimbunnya pohon pinus serta cemara gunung. Mendirikan shelter ada baiknya untuk terlindungi dari terpaan angin dan resiko sambaran petir. Tentu berada di dekat pohon juga tak asal pilih. Pastikan pohon tersebut masih kokoh dan belum lapuk, sehingga terhindar dari resiko pohon tumbang.
Menuju Puncak Sejati Mongkrang
Saat pagi anda akan disuguhkan sinar matahari yang malu-malu muncul dari arah timur menyambut pembukaan sepasang mata. Menyusuri punggungan yang cukup panjang dari Puncak Candi 1, vegetasi tertutup dengan jurang di sisi kiri dan kanan akan menyapa para pendaki sebelum mencapai puncak Gunung Mongkrang.
Perjalanan menyusuri punggungan itu berjalan sekitar 45 menit sebelum akhirnya mencapai batas vegetasi tertutup. Selanjutnya para pendaki akan disuguhkan tanjakan dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
Pendakian menjadi begitu menantang. Boleh juga sesekali harus berhenti untuk sekedar mengambil nafas. Kadang-kadang lutut harus bertemu dengan dada demi menyelesaikan track akhir menuju puncak.
Lelah usai melibas tanjakan berat itu pun terbayarkan saat mencapai puncak. Matahari bersinar terang dengan awan putih tak menutupi pegunungan di sekitarnya. Gunung Lawu begitu gagah menampakkan seluruh dirinya di hadapan wajah.
Samudra alang-alang tinggi menutupi punggung sekitar puncak, bahkan di sebelah barat, Gunung Merapi dan Merbabu tampak jelas dari kejauhan. Belakangnya, Gunung Jobolarangan yang merupakan kakak dari Mongkrang tampak tanpa halangan sedikitpun. Kawah Gunung Lawu yang sedikit berasap, namun justru memberikan kesan estetis memandanginya.
Puncak Gunung Mongkrang 2.194 meter di atas permukaan laut.
Disadur dari tulisan Nino Sativara